Month: April 2021

Batas Terakhir adalah Angkasa

Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini di Indonesia, kali ini kami akan membahas sekilas tentang salah satu tokoh wanita hebat dari Jepang, yaitu Mukai Chiaki. ?‍??

Mukai Chiaki merupakan seorang astronot sekaligus dokter berkebangsaan Jepang. Ia merupakan wanita pertama dari Jepang dan Asia yang pernah menginjakkan kaki di luar angkasa, lho! Keren banget ya! ??✨

Mukai Chiaki pertama kali berangkat ke luar angkasa pada tahun 1994 dan yang kedua pada tahun 1998, kurang lebih selama 23 hari. Mukai Chiaki juga pernah bertugas di berbagai rumah sakit di Jepang, terutama di bidang sistem kardiovaskular. ?

Karena prestasi yang luar biasa dalam bidangnya, Mukai Chiaki meraih berbagai penghargaan, baik dari Pemerintah Jepang maupun dari ranah Internasional. ??

Namun, sebelum Mukai Chiaki berangkat ke luar angkasa, Indonesia sudah lebih dahulu memiliki astronot perempuan pertama, yaitu Ibu Pratiwi Sudarmono, yang juga merupakan seorang ahli mikrobiologi. ?‍???✨

Yang disayangkan, hingga saat ini, dari sejarah manusia yang pernah berangkat ke luar angkasa, hanya sekitar sebanyak 11.5% di antaranya merupakan wanita. Semoga kedepannya partisipasi wanita dalam berbagai bidang, terutama di bidang antariksa terus berkembang! ??

Selamat Hari Kartini, teman-teman semua ?

Apabila kamu ingin jalan-jalan ke Jepang dengan biaya murah, nyaman, dan didampingi guide berbahasa Indonesia, bisa menghubungi Saleha Juliandi Creative.

Sumber: Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, @embassyofjapan.id

Keindahan dalam Kesantunan

VIRAL MASUK MASJID – Pada bulan Ramadan ini, warganet dikejutkan video yang diunggah akun Twitter @hiboorans yang menampilkan betapa sopannya siswa Jepang saat berkunjung ke masjid.

Dalam video tersebut tampak beberapa siswa pelajar Jepang tengah melakukan kunjungan ke rumah ibadah umat Muslim. Mereka masih berpakaian lengkap seragam sekolah saat berkunjung ke salah satu masjid di Tokyo.

Siswa laki-laki lebih dulu masuk ke dalam masjid dengan melepas sepatu dan meletakkannya dengan rapih. Sehingga jika dipandang sangat indah.

Sementara para siswa perempuan merangkap roknya dengan celana panjang sebelum masuk ke masjid.Bahkan beberapa siswa perempuan membawa syal yang dijadikan kerudung saat memasuki masjid.

Kesopanan mereka saat memasuki masjid ini banyak mendapat pujian dan komentar dari warganet. Ada yang bilang, terpesona dengan kedislipinan mereka.

Ingin mengetahui cara pendidikan di Jepang? Ikuti Study Tour ke sekolah-sekolah atau universitas-universitas di Jepang bersama Saleha Juliandi Creative.

Sumber: HALOJepang.

Golden Week

PEKAN EMAS – Libur panjang golden week sebentar lagi datang. Libur panjang ini berlangsung dari akhir April hingga awal Mei. Ini merupakan libur terpanjang di Negeri Sakura setelah obon di musim panas dan libur tahun baru. Golden week untuk 2021 berlangsung lima hari berturut-turut 1-5 Mei.

Di 2021 libur dimulai pada 29 April, yaitu hari ulang tahun Kaisar Showa yang meninggal pada 1989. Hingga 2006 hari libur Midori no Hi berlangsung pada hari ini. Kemudian pada 3 Mei adalah hari libur hari Konstitusi. Pada hari itu di 1947 konstitusi pascaperang mulai berlaku.

Tanggal 4 Mei merupakan Midori no Hi (Hari hijau). Hari libur ini didedikasikan untuk lingkungan dan alam karena kaisar mencintai tanaman dan alam. Lalu pada 5 Mei adalah hari anak lelaki. Di hari ini keluarga-keluarga di Jepang mendoakan kesehatan dan kesuksesan anak mereka dengan menggantung sejenis bendera ikan koi dan memasang boneka samurai. Keduanya melambangkan kekuatan dan kesuksesan dalam hidup.

Sebelum pandemi, masyarakat Jepang pergi berlibur di hari ini. Di hari-hari awal golden week adalah waktu yang sibuk bagi dunia pariwisata. Namun tahun lalu riuh rendah liburan di masa golden week terhenti karena pandemi Covid-19. Tahun ini pun sepertinya masih demikian.

Apabila kamu ingin jalan-jalan ke Jepang dengan biaya murah, nyaman, dan didampingi guide berbahasa Indonesia, bisa menghubungi Saleha Juliandi Creative.

Sumber: HALOJepang.

Toko Tanpa Penjual

Hari Kamis minggu lalu, Family Mart membuka cabang baru di dalam gedung Sapia Tower, dekat Stasiun Tokyo. Di dalamnya, kamu akan melihat jenis makanan dan minuman yang biasa ditemukan di toko swalayan Jepang, tapi yang tidak akan kamu lihat adalah karyawan yang melayani.

Itu karena semua transaksi belanja dilakukan melalui sistem yang canggih dan tanpa awak. Satu perbedaan yang akan langsung kamu lihat adalah gate yang kamu lewati saat memasuki toko. Saat melangkah masuk, ada rekaman suara mengucapkan “Irasshaimase!”, yaitu ucapan standar pemilik toko di Jepang yang diberikan kepada pelanggan.

Ada juga tanda yang menjelaskan proses pembelian, sehingga kamu tidak perlu menunggu di depan kasir untuk dilayani. Sebenarnya ada satu karyawan Family Mart di tempat itu, tapi hanya untuk keperluan pengecekan stok di rak dan pertanyaan pelanggan.

Yang mengejutkan adalah kita tidak perlu memindai apa pun. Mesin kasir sudah tahu apa yang kita beli, dan mengeluarkan bunyi untuk menarik perhatian kita ke layar, di mana jumlah total yang harus dibayar ditampilkan. Kamu bisa membayar dengan kartu IC e-money, kartu kredit, atau uang tunai.

Oh, ngomong-ngomong, ada juga gate yang harus kamu lewati untuk meninggalkan toko, dan kalau kamu punya tagihan yang belum dibayar, gate tersebut tidak akan terbuka sampai kamu melunasi pembayaran.

Sumber: KokoroNoTomo

Apabila kamu ingin jalan-jalan ke Jepang dengan biaya murah, nyaman, dan didampingi guide berbahasa Indonesia, bisa menghubungi Saleha Juliandi Creative.

Menikmati Sakura

Musim semi telah tiba, yang berarti bunga sakura sudah mulai bermekaran. Dan tidak hanya sakura yang indah untuk dilihat, tapi taman-taman dengan pohon sakura merupakan tempat yang populer untuk pesta hanami (melihat bunga sakura), sambil menggelar tikar dan selimut berjam-jam sebelumnya untuk ‘memesan’ spot yang sempurna.

Tapi kalau kamu ingin menikmati pesta hanami dengan cara yang berbeda, Sky Bus Tokyo menawarkan rute bus Tokyo in the Spring Course, di mana kamu bisa naik bus tingkat dengan atap terbuka, berkeliling semua tempat paling terkenal untuk melihat bunga sakura di Tokyo.

Bus berangkat dari Stasiun Tokyo, mengunjungi pusat kota Tokyo dan tempat-tempat terkenal seperti Imperial Palace, Tokyo Tower, dan Kuil Zojoji, sebelum kembali ke Stasiun Tokyo. Bus meninggalkan Stasiun Tokyo antara pukul 10:45 dan 18:30. Tur ini memakan waktu sekitar satu jam untuk selesai.

Kamu juga bisa naik bus di sore hari untuk mendapatkan foto-foto malam hari yang sempurna. Periode melihat bunga sakura ini sangat singkat dan bakal cepat berlalu, sehingga tur bus ini hanya tersedia hingga 4 April.

Sumber: KokoroNoTomo

Apabila kamu ingin jalan-jalan ke Jepang dengan biaya murah, nyaman, dan didampingi guide berbahasa Indonesia, bisa menghubungi Saleha Juliandi Creative.

Dunia menjadi Redup

MENINGGAL DUNIA – Peraih Nobel asal Jepang Akasaki Isamu, yang memenangkan hadiah fisika untuk perintis lampu hemat energi light-emitting diode (LED). Senjata melawan pemanasan global dan kemiskinan – telah meninggal pada usia 92 tahun pada 1 April.

Akasaki memenangkan hadiah nobel pada 2014 bersama dua ilmuwan lainnya, Amano Hiroshi dan Nakamura Shuji. Mereka bersama-sama mengembangkan lampu LED, yang digambarkan sebagai penemuan “revolusioner” oleh juri Nobel.

Ia meninggal karena pneumonia pada 1 April pagi di sebuah rumah sakit di kota Nagoya, menurut pernyataan di situs Universitas Meijo, tempat Akasaki pernah menjadi profesor.

Lampu LED bertahan selama puluhan ribu jam dan menggunakan sedikit energi dibandingkan dengan bola lampu pijar yang dipelopori oleh Thomas Edison pada abad ke-19.Dioda merah dan hijau telah ada sejak lama, tetapi merancang LED biru adalah ide brilian, karena ketiga warna perlu dicampur untuk menciptakan kembali cahaya putih matahari.

Ketiganya membuat terobosan pada 1990-an, setelah tiga dekade bekerja keras, mereka berhasil mendapatkan sinar biru cerah dari semikonduktor.

“Penemuan mereka revolusioner. Bola lampu pijar menyala abad ke-20. Abad ke-21 akan diterangi lampu LED,” kata juri Nobel pada 2014. Terobosan mereka juga membantu mengembangkan layar LED berwarna yang digunakan di smartphone dan sejumlah besar teknologi modern.

Setelah memenangkan hadiah, Akasaki memberikan saran untuk para peneliti muda, “Jangan tertipu oleh subjek yang modis. Lakukan apapun yang kamu suka jika itu benar-benar yang ingin kamu lakukan. “Lahir pada 1929 di Kagoshima di Jepang selatan, Akasaki lulus dari Universitas Kyoto yang bergengsi pada 1952. Setelah bekerja selama beberapa tahun sebagai peneliti di Kobe Kogyo Corporation, sekarang Fujitsu, ia memulai karir akademiknya di Universitas Nagoya pada 1959.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh Universitas Meijo pada 2010, ia menggambarkan perjuangan untuk mendapatkan pengakuan atas pekerjaan mereka. “Saat kami mengumumkan hasil pada 1981 di konferensi internasional, tidak ada reaksi. Saya merasa sendirian di hutan belantara. Tetapi saya bertekad untuk tidak berhenti dari penelitian ini, bahkan jika saya sendirian,” katanya.

—– oOo —–

Jepang memiliki banyak penemuan yang dapat dipelajari, apabila kamu ingin jalan-jalan ke Jepang dengan biaya murah, nyaman, dan didampingi guide berbahasa Indonesia, bisa menghubungi Saleha Juliandi Creative.

Ikuti pula Instagram dan Twitter @haljepofficial | YouTube https://tinyurl.com/tctojlg | Newsletter https://tabloidhalojepang.substack.com/