Tips Bersahabat dengan Anak

IMG_1985Dalam setiap tahap perkembangan, pola pengasuhan anak memiliki cara penerapan yang berbeda. Pola pengasuhan dengan cara bersahabat dengan anak merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan orangtua dalam pendidikan anak. Pola seperti ini memang lebih tepat diterapkan ketika anak sudah menginjak usia remaja. Terlebih dengan kondisi pergaulan saat ini, yang membuat psikis remaja lebih labil, sehingga selain membutuhkan teladan, anak juga membutuhkan sosok sahabat yang bisa menjadi partner sehingga ia merasa nyaman dengan diri dan lingkungannya. Berikut tips bagi Ayah-Bunda yang masih kesulitan untuk berteman dengan anak:

  • Menjadi pendengar yang baik
    Jangan interupsi ketika mereka sedang menyampaikan sesuatu. Duduk dan dengarkan dengan tenang keseluruhan cerita meskipun kadang cara berpikir anak sering tidak masuk akal dan tidak sejalan dengan cara berpikir orang dewasa. Paling tidak, tunjukkan sikap menghargai. Berikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan tunjukkan bahwa kita bersedia mendengarkan. Setelah itu, barulah kita bahas dan sampaikan ide/ pendapat kita dan jadikan pembanding.
  • Memahami cara berpikir anak
    Anak-anak biasanya senang meniru, terlebih lagi bagi anak usia remaja. Remaja cenderung bersifat impulsif dan kerap meniru kelakuan orang yang menjadi idolanya. Orang tersebut bisa jadi adalah gurunya, teman, atau bahkan selebrititertentu. Kadang mereka hanya sebatas meniru tanpa memikirkan dampaknya. Cobalah pantau sejauh mana pengaruh idola itu pada diri mereka. Remaja yang punya kontrol diri baik dan tidak impulsif, akan lebih bijak dalam bersikap dan mengambil keputusan. Dengan komunikasi yang baik, orangtua juga bisa memahami cara berpikir anak.
  • Tidak bersikap otoriter
    Anak lebih menyenangi sosok sahabat yang senang mendukung dan mendengarkan. Bersikap menghakimi dan otoriter dalam menentukan harus begini atau begitu, hanya akan membuat anak-anak ragu mempercayakan permasalahannya kepada orangtua. Cobalah untuk tidak mengomentari dengan suara keras atau gayasoktahu. Remaja lebih sukacurhatpada teman karena merasa lebih nyaman.
  • Duduk dan berdiskusi dengan kepala dingin Jangan mengomel panjang lebar atau membentak mereka untuk suatu kekeliruan atau kesalahan. Cobalah selesaikan dengan hati dan kepala dingin. Menjadi sahabat bagi anak bukan berarti membuat mereka menjadi tidak hormat kepada kita sebagai orangtuanya, tapi lebih pada cara berkomunikasi. Anak akan lebih menghargai sikap orang tua apabila teguran disampaikan dengan cara yang lebih elegan. Dengan demikian orantua juga dapat melatih anak bagaimana seharusnya bersikap ketika mendiskusikan sebuah masalah.
  • Minta maaf apabila kita salah
    Setiap manusia tidak luput dari kesalahan. Jangan malu mengakui kesalahan atau kekurangan diri. Jangan ragu untuk belajar kepada anak jika memang mereka memiliki ilmu yang belum kita miliki. Orangtua, harus selalu siap dikoreksi.
  • Buat peraturan yang bijak
    Tentukan peraturan yang disepakati bersama berikut konsekuensinya jika peraturan itu dilanggar. Hal ini untuk mendidik mereka agar disiplin dan menghargai keputusan bersama. Sebagai contoh sederhana dengan menerapkan tugas harian yang dibebankan setiap hari, seperti; menyiram bunga, merapikan rak buku, atau memberi makan binatang peliharaan. Disarankan agar seluruh anggota keluarga di rumah terlibat, sehingga peraturan dan konsekuensinya berlaku adil.
  • Luangkan waktu bersama anak
    Sisihkan just-you-and-me in time secara reguler untukupdate kegiatan mereka selama ini, dengan siapa mereka sekarang berteman, apa yang menjadi kegiatan utama di sekolah atau sekedar bertukar cerita tentang keseharian kita. Ini kesempatan untuk berbicara dari hati ke hati, hanya kita berdua. Perhatikanlah, meskipun kita selalu menghabiskan akhir minggu bersama keluarga, apakah Anda punya kesempatan duduk berdua saja dengan salah satu anak dan berbicara lebih intens? Mungkin tidak terpikirkan karena kita sibuk dengan urusan siang ini mau makan di mana, mau mampir ke mal mana, belanja apa, atau ke rumah nenek dan lain sebagainya.
  • Saya akan selalu mencintaimu
    Hal yang paling penting, yakinkan kepada mereka bahwa apapun yang terjadi, seburuk apapun mereka, kita akan selalu membuka tangan dan merangkulnya dengan hangat. Orangtua akan tetap sayang dan mengasihi anak-anaknya dengan sepenuh hati. Jika ada masalah, pulang ke rumah dan kembali ke pelukan orang tua adalah sikap yang paling bijaksana.

Sebagai sahabat, semestinya orangtua akan bisa menjadi teman yang menyenangkan buat anak, membantumenyelesaikan masalah, mengingatkan kalau berbuat salah atau hanya sekadar tempat menumpahkan keluh-kesah, bertukar pengalaman dan sebagainya. Adakalanya teman yang dipilihanak bukan teman yang baik, kadang malah menjerumuskan anak. Bersahabat dengan anak, membuatkita sebagai orangtua akan semakin mudah memahami sifat dan karakter anak, kekurangan dan kelebihannyaserta kebiasaan baik dan buruk anak. Dengan begitu kita bisa mengoptimalkan potensinya dan memperbaiki kekurangan anak. Bersahabat dengan anak juga akan meringankan orangtua karena biasanyaIa akan bercerita kepada kita tentang apa saja yang dialami.

Spread the love