Tips Mudah Membuat Anak Tertarik Merapikan Mainannya

Toys Storage
Sumber gambar: www.discoveringlittlejms.com

=================================================================

Dunia anak adalah bermain. Si kecil bebas berekspresi, berkreativitas, dan bersenang-senang dengan mainannya di rumah. Bunda dan Ayah pun bisa mengawasi si kecil ketika mereka sedang asyik dengan mainannya di rumah. Namun, apakah setelah selesai bermain si kecil langsung membereskan mainannya yang berserakan?
Seringkali anak sulit diajak untuk membereskan mainannya. Akhirnya Bunda dan Ayah lah yang kerepotan membereskan mainan yang tumpah ruah. Dari mulai mainan yang bertekstur keras seperti mobil-mobilan, robot, hingga mainan yang terbuat dari kain seperti boneka.
Karena kesibukan di rumah, orangtua mungkin mencampuradukkan seluruh mainan tersebut dalam satu wadah. Hingga suatu saat si kecil merengek salah satu mainannya hilang karena tempat penyimpanannya yang tidak teratur.
Apakah Bunda dan Ayah mau si kecil terbiasa malas merapikan mainannya? Orangtua pasti tidak ingin kebiasaan kecil ini berdampak pada kemandiriannya ketika besar nanti.
Nah, tak perlu bingung menyikapi soal ini. Ada tips-tips sederhana dan murah yang bisa Bunda dan Ayah terapkan agar si kecil tertarik merapikan mainannya yang berserakan.
Pertama, sediakan minimal dua box yang sudah tidak terpakai. Mengapa dua box? Seperti yang kita ketahui, mainan anak ada yang berbahan kain dan bertekstur keras. Bunda dan Ayah bisa membedakan tempat penyimpanan kedua jenis mainan tersebut. Jika ingin membaginya  menjadi beberapa kategori, lebih baik lagi. Misal bisa ditambah beberapa box lagi untuk pernak-pernik kecil seperti perangkat Educolostick 3 Dimensi, lego, block, puzzle, cetakan clay, dll.
Educolostick 3 Dimensi
 
Agar lebih menarik, Bunda dan Ayah bisa menempeli box tersebut dengan stiker-stiker yang mudah ditemukan di pasaran. Ajak anak untuk memilih stiker yang mereka suka untuk ditempel di box tersebut. Anda juga bisa menggunakan stiker untuk membedakan kedua box tersebut. Penggunaan stiker sebagai pemberian tanda pada box sangat cocok untuk si kecil yang belum bisa membaca. Si kecil dapat menghafal box tempat mainan dengan hanya melihat stikernya. Jangan lupa beri arahan dan buat kesepakatan dengan si kecil mengenai tempat penyimpanan baru untuk mainannya. Cara ini juga diterapkan di sekolah-sekolah maupun rumah-rumah di Jepang seperti yang tertulis di buku Pendidikan Anak ala Jepang.

Pendidikan Anak Ala Jepang
Tak hanya stiker, Anda pun bisa menggunakan cat timbul warna warni untuk menghias dan memberi tanda pada box. Si kecil bisa turut serta membuat suatu gambar yang mereka suka dengan cat timbul tersebut. Bedakan warna antara box satu dengan yang lainnya agar mudah diingat.
Apabila Bunda dan Ayah tidak memiliki box yang tidak terpakai, jangan khawatir. Kardus bekaspun bisa jadi alternatif. Ukurannya bisa disesuaikan dengan jumlah mainan anak. Selain itu, dengan kardus bekas, Bunda, Ayah, dan si kecil bisa bebas berkreasi menggunakan origami untuk menghiasi kardus bekasnya. Jika si kecil hobi menggambar, kardus juga bisa dilukis menggunakan cat air. Biarkan si kecil membuat kardus tempat mainannya sesuai dengan keinginannya.
Satu hal penting lainnya adalah ajak si kecil merapikan mainannya bersama-sama Bunda dan Ayah. Anak-anak jauh lebih senang melakukan aktivitas secara bersama-sama dengan orang yang dicintai. Jika karakter cinta terhadap kerapihannya sudah terbentuk, maka mereka dapat melakukan dengan sendirinya.
Nah, Bunda, Ayah, tips sederhana ini mudah dipraktekkan, bukan? Selamat mencoba dan jangan menyerah melatih si kecil disiplin merapikan mainannya sendiri!
Spread the love