Sumber Cerita: Saleha Juliandi
Beberapa bulan yang lalu, sebelum pulang ke tanah air, si sulung ketakutan. Dia BENAR-BENAR tidak mau pulang ke Indonesia. Takut nggak bisa ngikuti pelajaran di Indonesia yang katanya jauh lebih sulit ketimbang pelajaran di Jepang dan ketakutan2 lainnya.
“Aku nggak mau pulang ke Indonesia. Aku ntar gak bisa dan paling bodoh. Katanya pelajaran di Indonesia kan susah2.”
Hmm.. Saya paling nggak suka setiap dia bilang kalimat2 itu. Kalimat2 yg mengandung pesimisme dan ketidakpercayaan kepada Allah: GAK BISA, PALING BODOH, dan SUSAH. Bahkan kata “DUH” pun, saya tidak suka mendengarnya. Karena itu menggambarkan keluhan dan ragu atas kuasa-Nya.
Setiap dia bilang seperti itu, saya selalu membantahnya:
“Enggak, insyaaAllah BISA. GAK ADA yang susah. Semua MUDAH.”
Alhamdulillah.. Walau baru sekitar 3 bulan beradaptasi di Indonesia, hasil nilai UTS-nya cukup melegakan. Beberapa nilai UTS-nya di atas 80 dan 90 :). Walaupun pelajaran Bhs Sunda dan Bhs Inggris-nya sekitar 55, tapi kami sangat memaklumi. Itu sudah sangat bagus bagi kami. Krn dia sedang mengalami peralihan bahasa dan budaya yang luar biasa.
Saat baru saja tiba di Indonesia 3 bulan yg lalu, membaca huruf romaji saja dia masih sangat kesulitan. Karena selama di Jepang, dia hanya mengenal huruf kanji, katakana, dan hiragana. Bahasa yg digunakan sehari2 pun bahasa Jepang.
Setiap malam saya menemaninya belajar, ikut membacakan buku-bukunya dan mencarikan sumber2 lain dari internet. Alhamdulillah semua keletihan itu rasanya setimpal dengan hasilnya.
Tentu saya dan suami sama sekali tidak melihat besar kecilnya nilai tsb. Nilai itu hanya sebagai tolak ukur kami terhadap perkembangan si sulung dalam memahami pelajarannya di Indonesia.
Pada saat si sulung memberikan berkas2 uts-nya kpd saya, sangat berat saya menahan air mata agar tidak jatuh (tapi gagal, akhirnya jatuh juga hehe…). Dia langsung kebingungan pas melihat saya menyeka mata.
“Kenapa sih kok nangis..?” (Hehe..^^)
Saya hanya bilang begini padanya (sambil sok tegar :D):
“Nak, percaya kan dengan yg Bunda bilang selama ini? Jangan pernah TAKUT. Jangan pernah MERAGUKAN pertolongan Allah. JANGAN PERNAH berkata gak bisa, susah, atau apa saja yang jelek2. Karena setiap perkataan kita (entah itu sadar atau tidak sadar) akan menjadi doa kita kepada Allah. Hati2 dalam bicara. Perbanyak BERDOA, IKHTIAR, dan BERSYUKUR. InsyaaAllah Allah akan membukakan semua jalannya.”